Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) secara aktif menawarkan kepada investor lokal maupun internasional untuk turut mendukung pembangunan IKN Nusantara. Hingga saat ini, tercatat ada 200 Letter of Intent (LOI) atau surat minat untuk investasi di IKN Nusantara.
"Hingga saat ini, 200 Letter of Intent untuk berbagai bidang investasi telah disampaikan yang menunjukkan tingginya minat investor," tulis akun Instagram IKN Nusantara @ikn_id's, Kamis (4/5/2023).
Minat investasi di IKN dalam 200 LOI tersebut terdiri dari berbagai bidang. Berikut rinciannya:
- 16 fasilitas pendidikan
- 7 fasilitas kesehatan
- 16 perumahan
- 12 mixed use
- 4 perkantoran
- 13 utilitas
- 16 konsultan
- 23 energi
- 4 konektivitas
- 10 pengelolaan limbah
- 21 infrastruktur lainnya
- 3 zona industri
- 32 barang dan jasa
- 23 teknologi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengakui belum ada realisasi investasi dari pihak swasta di IKN Nusantara. Menurut Endra, para investor ini perlu melihat terlebih dulu realisasi dari pembangunan yang dibiayai APBN terlebih dahulu.
"Prinsipnya kan begini, investor sudah banyak yang minat, tapi investor ini kan sama dengan kalau kita mau naroh uang. Kan semua juga begitu kalau kita jadi investor kan posisi pasti wait and see," katanya, saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023).
Endra mengatakan, saat ini pun sejumlah negara sudah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di IKN, terlihat dari Letter of Intent (LoI) yang ada. Setelah mengajukan LoI tersebut, proses untuk masuk ke IKN pun masih cukup panjang mulai dari perencanaan, kemudian studi kelayakan atau feasibility study (fs), hingga perencanaan yang lebih detail barulah investor mulai masuk.
(zlf/zlf)