Naik-naik ke Puncak Gunung, Harga Rumah Tinggi Sekali

Naik-naik ke Puncak Gunung, Harga Rumah Tinggi Sekali

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 17 Mei 2023 16:17 WIB
Ilustrasi KPR Rumah
Ilustrasi rumah KPR - Foto: Getty Images/Edwin Tan
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat harga properti residensial atau harga rumah di pasar primer secara tahunan meningkat pada kuartal I 2023. Ini tercermin dari naiknya Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal I 2023 sebesar 1,79%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 2% yoy pada kuartal sebelumnya.

Sekadar informasi, properti residensial adalah properti yang digunakan sebagai tempat tinggal atau hunian. Dikutip dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) disebutkan kenaikan ini terjadi pada rumah tipe menengah yaitu 2,76%.

Lalu untuk rumah kecil dan besar juga meningkat 1,77% dan rumah besar naik 1,36%. "Secara spasial, pergerakan indeks harga rumah yang melambat pada kuartal I 2023 terutama terjadi di Kota Pontianak, Yogyakarta dan Surabaya," tulisnya dikutip Rabu (17/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk penjualan properti residensial per kuartal I 2023 tercatat kontraksi hingga 8,26%. Menurunnya penjualan terjadi karena penjualan rumah kecil merosot hingga 15,64% yoy dan penjualan rumah besar turun 6,52%.

"Untuk penjualan rumah menengah masih tumbuh positif 6,55% yoy, setelah sempat terkontraksi 18,88% yoy di kuartal sebelumnya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa faktor yang membuat penjualan rumah terhambat, mulai dari naiknya harga bahan bangunan, perizinan dan birokrasi, bunga KPR, uang muka yang tinggi sampai perpajakan.

BI juga mencatat untuk pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama pembangunan properti residensial oleh pengembang. Dari laporan BI disebutkan total kebutuhan modal pembangunan bersumber dari dana internal.

"Sumber alternatif pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi pengembang untuk pembangunan rumah primer antara lain pinjaman perbankan dan pembayaran dari konsumen dengan proporsi masing-masing sebesar 16,23% dan 7,1% dari total modal," tulis BI.

Lalu berdasarkan komposisi dana internal, porsi terbesar berasal dari laba ditahan diikuti modal disetor. Kemudian dari sisi konsumen, skema pembiayaan KPR masih menjadi pilihan responden dalam melakukan pembelian rumah primer dengan pangsa sebesar 74,83% dari total pembiayaan, diikuti tunai bertahap dan secara tunai.

(kil/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads