Tragis! Serap Saham Garuda, Penjamin Emisi Nombok Rp 2,3 Triliun

Tragis! Serap Saham Garuda, Penjamin Emisi Nombok Rp 2,3 Triliun

- detikFinance
Kamis, 17 Feb 2011 09:55 WIB
Tragis! Serap Saham Garuda, Penjamin Emisi Nombok Rp 2,3 Triliun
Jakarta - Penjamin emisi (underwriter) penawaran saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) harus rela merogoh dana Rp 2,256 triliun, untuk menyerap sisa saham yang tidak terserap investor sebanyak 3.008.406.725 lembar.

Menurut sumber detikFinance, ketiga penjamin emisi, PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, serta PT Danareksa Sekuritas masing-masing harus menanggung biaya ekstra Rp 752 miliar.

Sistem single point berlaku pada perjanjian penjaminan emisi GIAA, diantara ketiga sekuritas. Artinya saat ada saham yang tidak terserap oleh investor, maka Mandiri, Bahana, dan Danareksa harus membeli dengan proporsi yang berimbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlahnya sekitar itu, Rp 752 miliar dari pembagian merata 3,008 miliar lembar saham," bisik sumber yang ikut mengurusi IPO Garuda tersebut, Kamis (17/2/2011).

Uang Rp 725 miliar, didapat ketiga sekuritas BUMN tersebut dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan. Namun sebagian besar berasal dari utang.

Sumber detikFinance lain menyebut, ketiga sekuritas BUMN ini mendapat pinjaman dari sejumlah lembaga keuangan.

Jika mengacu pada jumlah saham GIAA yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kepemilikan 3 sekuritas plat merah ini masing-masing 4%.

Dengan saham GIAA yang terus menurun (Rp 560 per lembar) dibandingkan harga perdana, penjamin emisi dipastikan mengganggung dua kerugian sekaligus. Pertama, mereka harus mengeluarkan dana ekstra untuk membeli saham GIAA, yang sebenarnya tidak perlu. Kedua, 'investasi' 3 sekuritas ini nilainya terus menyusut seiring turunya harga saham GIAA.

Saat detikFinance mencoba mengkonfirmasi, tidak ada satupun petinggi dari penjamin emisi yang bersedia memberikan tanggapan.
(wep/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads