Demikian disampaikan ketua TP3M Denie Tampunolon pada konferensi pers yang diadakan di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (22/6/2011).
"Sampai 20 Juni 2011 kemarin, produksi minyak tercapai sebanyak 906.000 bph. Sedangkan target nasional 970.000 bph, dengan perkembangan terakhir tersebut berarti target belum bisa dicapai. 13 Kontraktor migas terbesar di sini belum capai target mereka juga," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari monitoring kami, memang produksi minyak masih belum mencapai sasaran dan masih dibawah produksi tahun 2010. Penyebab tidak tercapainya sasaran tadi karena kehilangan peluang produksi, kendala pada operasi produksi, telatnya pengembangan lapangan, dan juga gangguan non-teknis," timpal Wakil Ketua TP3M Tutuka Ariyaji.
TP3M memberi rekomendasi agar ada upaya segera meningkatkan produksi minyak dalam jangka pendek dan juga jangka panjang. Diperlukan juga adanya optimasi produksi lapangan berproduksi, dan percepatan pengembangan lapangan baru.
"Fasilitas perlu ditingkatkan, upaya tingkatkan cadangan eksplorasi dan EOR, serta koordinasi antar instansi menjadi hal yang penting. Mengacu kepada ESDM dan BP Migas," lanjut Ariyaji.
Menurut tim TP3M, target produksi minyak bisa tercapai jika dikerjakan serius, dan ada koordinasi yang baik. "Target yang tercapai adalah 945.000 bph, itu kan revisi dari BP Migas. Kalau rekomendasi kami, yang melakukan optimalisasi dilakukan, maka bisa tercapai," yakin Ariyaji.
Denie menambahkan bahwa dari Juni sampai Desember 2011 nanti diperkirakan akan ada tambahan produksi minyak dengan rata-rata 5.123 bph. Tambahan tersebut berasal dari:
- Mutiara (Vico) = 400 bph
- Pulau Gading dan Sungai Kenawang (Pertamina-Talisman) = 3.000 bph
- Petapahan (CPI) = 3.500 bph
- Sepinggan (CPI) = 4.000 bph
- Pendalian (SP) = 2.000 bph
- Belida (Conoco Phillips) = 1.500 bph
- Sektor KE WMO (Pertamina PHE WMO) = 3.000 bph
- Sukowati = (Petrochina) = 1.675 bph
"Jadi laju on stream awal diperkirakan seperti itu dengan rata-ratanya 5.123 bph," imbuh Denie.
(nrs/hen)











































