"ExxonMobil menjual saham yang dimilikinya di 3 perusahaan yang berhubungan dengan proyek gas Aceh dan operasional produksi LNG di Indonesia," demikian pernyataan dari Exxon seperti dikutip dari AFP, Selasa (9/8/2011).
"Penjualan saham itu tidak termasuk proyek ExxonMobil atau saham lainnya di Indonesia," tambah Exxon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ExxonMobil tidak menyebutkan masalah gugatan dalam pernyataannya dan mengatakan keputusan untuk menjual aset-asetnya tersebut konsisten dengan aturan ExxonMobil yang sudah lama untuk terus mereview aset-asetnya untuk berkontribusi pada tujuan operasional dan finansial.
ExxonMobil Oil Indonesia tercatat memiliki 100% saham di lapangan Arun LNG dan juga lapangan satelitnya di Lhoksukon Selatan A & D dan Phase A& B di onshore. Sementara Mobil Exploration Indonesia menguasai 100% saham di lapangan offshore Sumatera Utara, sedangkan Mobil Indonesia LNG menguasai 30% saham di pabrik pengolahan LNG Arun.
Produksi gas dari lapangan-lapangan gas tersebut terus berkurang, pada tahun lalu produksi tahunannya mencapai 215,000 Mcf per hari, dibandingkan produksi puncak yang mencapai 3,4 Bcf per hari pada tahun 1994 dan sekitar 130.000 barel per hari kondensat pada tahun 1989.
(qom/qom)











































