Berhektar Sawah Rusak & Persemaian Padi Ludes Akibat Banjir

Berhektar Sawah Rusak & Persemaian Padi Ludes Akibat Banjir

- detikFinance
Selasa, 03 Jan 2012 20:40 WIB
Purworejo - Bencana banjir yang terjadi akhir pekan lalu mengakibatkan ratusan hektar sawah milik warga di 5 kecamatan di Purworejo rusak karena tergenang banjir. Terjangan banjir juga melenyapkan 19 hektar semaian padi di Kecamatan Loano dengan kerugian puluhan juta rupiah.

Sebanyak 497 hektar sawah yang rusak karena tergenang banjir tersebar di lima kecamatan yaitu Kecamatan Butuh (16 desa/198 ha sawah), Pituruh (12 desa/151 ha), Purwodadi(10 desa/84 ha), Bagelen (5 desa/60 ha), dan Bayan (4 desa/4 ha).

Persemaian padi yang hilang terbawa banjir di Kecamatan Loano adalah Desa Karangrejo (6 hektar), Desa Kaliglagah (3 hektar), Desa Tepansari (6 hektar), dan Desa Mudalrejo (4 hektar).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Purworejo Eko Anang SW kepada detikFinance, Selasa (3/01/2012).

"Tanah sekaligus bibit padi mengelupas terseret banjir. Beruntung banjir dengan cepat surut hingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih parah," tegas Eko Anang.

Eko Anang menjelaskan sejauh ini belum ada laporan adanya padi yang gagal tanam atau puso. Hanya saja ada sejumlah kerusakan total yang dialami warga yang bercocok tanam di lahan aliran sungai Bogowonto dengan jenis tanaman polowijo.

Luasnya ada sekitar 6 hektar. Tanaman polowijo itu seperti jagung, cabai, dan terong dengan usia satu setengah bulan. Taksiran kerugian antara Rp 1 juta-Rp 2 juta per hektar untuk biaya pembelian bibit, pupuk, dan tenaga tanam.

"Bagi petani yang padinya mengalami kerusakan akibat bencana banjir ini pemerintah sudah menyiapkan bantuan yang telah dialokasikan di tahun 2012 sebanyak 200 hektar," jelas Eko Anang.

Banjir yang terjadi akibat luapan tiga sunagi besar di Purworejo diantaranya Kali Bogowonto, Kali Dulang dan Kali Jali. Pasokan air hujan dari daerah hulu tidak bisa tertampung dan meluber ke areal pemukiman, sawah, dan jalan utama.

Banjir melimpas dan merendam desa-desa di lima Kecamatan, Banjir Sungai Bogowonto yang melintas di Kecamatan Bagelen dan Purwodadi terpantau paling hebat. Kendati tidak menelan korban jiwa, namun kerugian meterial ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Di Kecamatan Bagelen, luapan Sungai Bogowonto sempat merendam Desa Bagelen, Krendetan, Bapangsari, Bugel, Kalirejo, dan Dadirejo.

Sedangkan di wilayah Kecamatan Purwodadi, banjir juga merendam Desa Jenar Wetan, Purwosari, Purwodadi, Guyangan, Bubutan, Sidoharjo, Kebonsari, Banjarsari, Karangsari, dan Ketangi.

Banjir juga sempat melumpuhkan akses jalan raya yang menghubungkan wilayah Kecamatan Purwodadi dengan Kecamatan Bagelen melalui jembatan Sembir, ketinggian air bahkan masih mencapai satu meter di jalan raya.

Selain Sungai Bogowonto, Sungai Lereng di Kecamatan Ngombol juga meluap dan merendam pekarangan rumah dan area persawahan milik warga di Desa Wasiat dan Desa Laban. Sungai Delangu di Kecamatan Butuh juga tak mampu menampung debet air yang memuncak.

Akibatnya, sejumlah daerah yang berada di perbatasan Purworejo-Kebumen juga dikabarkan menuai bencana banjir. Beberapa desa sempat terendam banjir antara lain Desa Delangu, Butuh, dan Rowodadi.

(dnl/dnl)

Hide Ads