JK, sapaan akrabnya, miris melihat kondisi ketimpangan yang ada di Jakarta. Tak jauh dari tempat dibangunnya gedung-gedung pencakar langit, masih ada masyarakat yang tinggal di perkampungan kumuh.
"Kita berdiri di jalan Kuningan ini, begitu kita berapa ratus meter ke belakang, kita bertemu kekumuhan. Di Jakarta ini ada rumah mewah dan ada rumah kumuh," kata JK dalam acara bincang-bincang bersama pengembang dari Real Estat Indonesia, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita nggak temukan itu di Singapura, Yangoon, Bangkok, apalagi bicara Hong Kong," katanya.
Menurut JK, perbedaan mencolok antara rumah mewah dan kumuh di Jakarta sangat kentara. Lain halnya dengan apa yang terjadi di daerah.
"Terus terang kalau ke pedalaman kita tidak temukan satu perbedaan yang dahsyat," katanya.
Menurutnya, perlu ada satu kebijakan untuk menghilangkan ketimpangan sosial seperti ini. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak cukup, tetapi harus merata dan berkualitas.
"Membutuhkan pertumbuhan dan keadilan. Tanpa pemerataan tidak akan menimbulkan ketentraman," tuturnya.
(zul/hds)