Pakai Teknologi Ini Mobil Bisa Bayar Tol Sambil Ngebut

Pakai Teknologi Ini Mobil Bisa Bayar Tol Sambil Ngebut

- detikFinance
Jumat, 12 Sep 2014 17:12 WIB
Jakarta - Teknologi canggih diperkenalkan pada acara Pameran Transportasi 2014 di SMESCO Tower Jakarta. Salah satunya adalah solusi untuk mengurai kemacetan di pintu-pintu masuk atau keluar untuk pembayaran tiket tol.

Teknologi ini diperkenalkan oleh PT Alita Praya Mitra. Alat ini mirip seperti gerbang tinggi tanpa pintu namun dilengkapi sensor dan kamera. Alat ini bernama Gantry (Gate and Entry). Dengan dipasangnya Gantry di tol, mobil yang melaju kencang tidak perlu berhenti keluar/masuk tol.

"Di jalan tol untuk single line kan masih pakai gate belum multi line free flow. Ini juga bisa diintegrasikan antara jalan yg berbayar dan tidak. Dia bisa langsung jalan dengan kecepatan 150 km per jam," kata Direktur Alita Teguh Prasetya kepada detikFinance di Pameran Transportasi, Jakarta, Jumat (12/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syaratnya adalah, mobil telah terpasang alat bernama On Board Unit (OBU). Alat OBU ini bisa tertangkap oleh sensor yang tersedia pada Gantry meskipun kendaraan melaju kencang.

Pulsa atau account pada OBU akan berkurang secara otomatis jika melewati Gantry. Jika tidak terdapat OBU maka kendaraan yang melanggar akan tercatat secara otomotis.

Konsep tol tanpa pintu atau gardu telah diterapkan di negara-negara maju seperti Singapura hingga London. Teknologi ini terbukti mampu mengurangi kemacetan hingga 30%.

"Contohnya di London, Singapura dan sebagainya. Mereka bisa mengurangi kemacetan 20%-30%. Ini juga bisa dilakukan juga di Jakarta," jelasnya.

Saat ini ada peralatan OBU di jalanan tol Jakarta. Namun pengguna tidak bisa membayar tol sambil melaju kencang karena harus mengurangi kecepatan saat masuk ke gerbang otomatis.

Alat ini juga dinilai terlalu mahal dan telah dinyatakan gagal oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena mahal, pengguna tol lebih suka membayar secara manual atau memakai e-toll card sehingga menimbulkan kemacetan panjang saat jam-jam sibuk.

"OBU sekarang kan harganya Rp 600.000-an. Kalau ini kan di bawahnya, sekitar US$ 20. Ini sangat terjangkau," ujarnya.

Alita menggandeng produsen dunia (Kapsch) yang telah terbukti menerangkan sistem Gantry di jalan tol dan jalan umum. Tingkat akurasi terhadap penindakan juga tinggi. Sensor dan kamera pada gantry bisa mengenal jenis kendaraan yang lewat apakah memakai OBU atau tidak.

Besaran tarif yang dikenakan juga sudah bisa dikenali. Jika tidak memakai OBU maka langsung tercatat secara otomatis. Keakuratan ini telah dibuktikan pada uji coba Gantry di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta untuk sistem Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar.

"Bisa mengenali kategorinya. Kategori 1, 2 dan sebagainya hingga motor. Alat ini bisa mengenali nomor kendaraan itu sendiri. Bisa me-record nomer kendaraan. Bisa me-record nomor mana yang ada OBU-nya dan nomor mana yang nggak ada. Itu tingkat akurasinya sangat tinggi," jelasnya.

Keunggulan lain sistem ini adalah mengurangi atau menghapus sistem kebocoran transaksi. Pembayaran tol secara manual dan menempatkan petugas bisa berpotensi terhadap praktik kecurangan.

"Dengan adanya electronic transaction. Nggak ada kongkalikong," sebutnya.

(feb/ang)

Hide Ads