Negeri ginseng ini memiliki 'dinding laut' raksasa terpanjang di dunia, dengan panjang 33 kilometer yang lokasinya di barat daya Seoul. Infrastruktur ini menghubungkan dua daratan utama di Korsel.
Pemerintah Korsel telah menghabiskan 2,9 triliun won (US$ 2,6 miliar), atau sekitar Rp 26 triliun. Proyek ini dirancang sejak 1970-an, dan mulai dibangun 1991, akhirnya selesai pada 2010.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, proyek ini terus dikembangkan untuk membuat reklamasi pulau, infrastruktur, dan penampungan air segar. Nilai yang akan digelontorkan 21 triliun won.
Struktur dinding laut ini yang dilengkapi jalan raya. Selain itu, dinding ini mengubah lumpur padat dan gelombang air yang dangkal menjadi pusat rendah karbon, pertumbuhan industri ramah lingkungan, tempat peristirahatan, revervasi lingkungan dan agrikultur.
Bahkan di tengah dinding laut ini, Korsel berencana membangun daratan hasil pengurukan untuk dijadikan sawah, namun rencana ini batal, karena produksi beras di Korsel sudah melampaui jumlah permintaan.
Lahan reklamasi di dinding ini juga akan dijadikan kota baru untuk logistik, industri, dan pariwisata. Selain itu, akan dibangun juga kawasan ekonomi bebas di 2020.
Awalnya, banyak pihak mengkhawatirkan dinding ini akan dihantam bencana laut. Namun demikian, proyek ini terus berjalan.
(dnl/hen)