"Menurut informasi benar demikian, kita memang yang paling banyak memiliki jenis sidat di dunia," ungkap Instruktur Balai Diklat Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Banyuwangi, Dian Tugu kepada detikFinance, di sela-sela pameran perikanan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015).
Dari tujuh jenis sidat yang ada di Indonesia, ada dua jenis yang paling terkenal yaitu sidat jenis Marmorata (Anguilla Marmorata) dan Bicolor (Anguilla Bicolor). Kedua jenis sidat tersebut dihasilkan di daerah Banyuwangi, Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara spesifik, hanya ada 3 jenis sidat yang memiliki nilai jual tinggi yaitu Marmorata dan Bicolor dari Indonesia dan Japonica dari Jepang. Hal ini bisa diukur dari tingkat kandungan protein, vitamin A, DHA (Decosahexaenoic acid), kandungan EPA (Eicosapentaenoic Acid) hingga zat Albumin.
"Yang lagi nge-trend di dunia sekarang adalah Marmorata dan Bicolor dari Indonesia, yang paling mahal adalah Bicolor," tambahnya.
(wij/hen)