Dalam Aram I BPS, total produksi beras nasional diperkirakan akan mencapai 75,56 juta ton gabah kering giling (GKG), atau mengalami surplus sebesar 10,56 juta ton beras.
"BPS keluarkan pengumuman, bahwa hingga Juli produksi padi kita terbesar tahun ini selama 10 tahun terakhir. Secara bersamaan kita juga ada kenaikan produksi kedelai dan jagung," katanya di kantor Kementan, Ragunan, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang bilang, tidak mungkin produksi setinggi itu. Bapak kalau tidak percaya BPS, sekarang bagaimana bapak bilang itu data salah. Masa data BPS salah. BPS juga dibangun puluhan tahun dilengkapi personil ribuan orang, dihitung di ribuan desa, dengan metode modern nggak asal keluar data," tegas Amran di depan para petani.
Surplus produksi ini, menurut Amran, membuat kementeriannya yakin surplus beras bisa menutup defisit 30.000 hektar lahan yang gagal panen akibat El Nino sepanjang 2015.
"Kemudian terakhir setelah produksi kita naik saya jamin tidak ada lagi impor. Sudah banyak yang kita berhasil selesaikan," pungkasnya.
(hen/hen)