Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, ketika melakukan kunjungan kerja ke kilang minyak TPPI dan pabrik semen PT Semen Indonesia di Kabupaten Tuban, Jumat (11/9/2015).
"Kita mengharapkan PT TPPI bisa segera beroperasi secara penuh, dan menurunkan hampir 18% produk impor Pertamina," kata Rini Soermarno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak ada halangan dan semoga lancar, kita berharap akhir bulan ini (September) TPPI sudah mulai melakukan produksi," kata Rini Soemarno yang dalam kunjungannya ke TPPI ini didampingi Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto.
Rini menjelaskan, saat ini saham dari Pertamina di kilang minyak tersebut sudah mencapai 26%, dan masih ditambah dengan kepemilikan pemerintah yang lain, seperti dari Kementerian Keuangan.
Pertamina dan pemerintah menargetkan kilang minyak yang bertahun-tahun berhenti beroperasi ini bisa diambil secara penuh. Dengan rencana penguasaan saham sampai 56%, dan masih akan terus dikembangkan pada fase berikutnya sampai 70% lebih.
"Dan untuk step berikutnya, kita berharap bisa sampai 70 % lebih," jelas Rini.
Kilang minyak TPPI di Kabupaten Tuban dibangun pada tahun 1994 lalu. Setelah sempat beroprasi, perusahaan bernilai triliunan rupiah itu mengalami pailit akibat krisis moneter tahun 1998.
Pada perjalanannya, TPPI pernah melakukan kerjasama dengan Pertamina tentang pengolahan minyak (Tolling agreement) dari November 2013 sampai Mei 2014.
Usai perjanjian tersebut, nasib TPPI menjadi tidak jelas, sampai pada tahun 2015 ini pemerintah berniat mengambil alih melalui Pertamina.
(rrd/rrd)