Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pemukiman dan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berhasil menciptakan batu bata dan genteng dari Lumpur Lapindo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan genteng dari Lumpur Lapindo nyaris tak berbeda dengan genteng pada umumnya. Permukaannya halus, padat, dan ringan seperti genteng tanah liat.

Staf Puslitbang Pemukiman dan Perumahan Kementerian PUPR, Nurul menjelaskan, pembuatan batu bata dan genteng dari Lumpur Lapindo ini tak sulit.
"Untuk pembuatan batu bata ini, lumpurnya dicampur fliyash dari limbah batubara yang mengandung silica," kata Nurul kepada detikFinance, Rabu (4/11/2015).
Nurul mengungkapkan, saat ini produksi batu bata dan genteng dari Lumpur Lapindo masih pilot project, belum sampai tahap produksi massal. Program pembuatan genteng dan bata dari lumpur ini akan dilanjutkan oleh pemerintah daerah setempat.
Namun, pembuatan genteng dan bata dari Lumpur Lapindo ini terkendala oleh perizinan untuk mengambil lumpur yang tidak jelas. Padahal, limbah lumpur bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam produk, bahkan bisa untuk bahan baku semen.
Bila lumpur Lapindo ini bisa diperoleh dengan harga murah atau bahkan gratis, otomatis harga genteng dan batu bata yang dihasilkan bisa murah. "Daripada limbah lumpur tidak dimanfaatkan, buat semen juga bisa. Tapi sekarang izin ambil lumpurnya masih sulit," tutup Nurul.
(dnl/dnl)