Ditemui di ruang kerjanya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, berbagi kisah tentang pembangunan jalan sepanjang 4.325 kilometer (km), yang menurutnya penuh tantangan.
Basuki berkisah tentang mahalnya biaya pembangunan jalan ini. Salah satunya adalah mahalnya biaya angkut alat berat seperti eskavator. "Kalau harga eskavator sekitar Rp 1,2 miliar, biaya angkutnya bisa Rp 2 miliar sendiri," tuturnya, saat berbincang dengan detikFinance, Selasa (12/1/2016) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengangkut peralatan tersebut, tim sampai harus menggunakan helikopter khusus yang disewa dari Rusia.
"Dan itu pun tidak satu kali jalan. Eskavator itu harus dipereteli dulu, baru diangkut pakai heli. Bisa 3 kali balik minimal. Helinya pun khusus didatangkan dari rusia.β Baru setelah di lokasi, eskavator dirakit lagi. Makanya biayanya mahal sekali," jelas Basuki.
Kondisi ini yang menggerakkan hati menteri yang mengawali karir sebagai staf Pegawai Negeri Sipil (PNS) biasa di Kementerian PU tersebut, untuk kian mempercepat proses pembangunan Jaln Trans Papua.
"Kita lihat kan dan kita rasakan sendiri barang-barang mahal karena angkutannya mahal. Makanya jalan darat ini harus dipercepat. Kalau sudah ada akses darat, barang-barang bisa diangkut dari darat. Biaya lebih murah," pungkasnya.
(dna/dnl)