Putri mengawali karir bisnisnya dengan mendirikan event organizer (EO) El Paradiso pada 2011. Tugasnya, menggarap kegiatan-kegiatan pesta kecil-kecilan seperti perayaan ulang tahun.
"Saya bujuk temen saya agar dia kasih acaranya ke saya. Orang tuanya kasih saya uang Rp 20 juta buat bikin birthday party, garden party dan sebagainya, ini awal saya mulai bisnis, tak sepeserpun uang dari orang tua," kata Putri di acara Creativepreneur Talk di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jumat (29/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di awal menjalani bisnis ini, dirinya harus jatuh bangun sebelum akhirnya mendapat banyak kepercayaan sejumlah perusahaan untuk jadi EO penyelenggaraan acara mereka.
"Pernah sampai 30 perusahaan yang tolak proposal sponsor. Saya pertama selalu coba dari bawah, bukan dari ayah saya. Saya nggak mikir anaknya siapa, kalau ide kurang bagus pasti ditolak. Saya mungkin tawarkan konsep acara yang jelek, dianggap masih sangat muda buat bikin acara besar dan gila," paparnya.
Tak hanya ditolak perusahaan, dirinya sempat beberapa kali ditolak orang yang ingin dia jadikan pengisi acara yang diselenggarakannya.
"Saya sampai nungguin di pos satpam sampai 3 jam lebih buat orang yang saya harapin jadi speaker. Tapi akhirnya malah diusir juga," ujar gadis yang memiliki nama lengkap Putri Indahsari Tanjung ini.
Diakuinya, terlahir sebagai anak dari keluarga berkecukupan malah jadi beban tersendiri dalam membangun bisnisnya.
"Orang pikirkan gampang, padahal buat saya itu jadi beban karena saya selalu di bayang-banyang ayah saya. Orang mengira modal bisnis dari ayah saya, atau pakai relasinya, padahal faktanya saya mulai bisnis dari usia 15 tahun tanpa modal sepeser pun," tutupnya. (hns/hns)