Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan, kunci utama peningkatan akses masyarakat tersebut adalah dengan memperbanyak jumlah agen Laku Pandai.
OJK menargetkan sebanyak satu juta agen hingga tahun 2017 mendatang. "Satu juta agen sama dengan satu juta cabang," kata dia di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Selasa (15/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agen Laku Pandai sendiri adalah orang yang memiliki kegiatan usah di rumah seperti toko kelontong atau toko pulsa yang layanannya diperkaya dengan layanan layaknya kantor cabang bank. Mereka bisa memberikan layanan seperti menabung, mengirim atau menerima uang dan melakukan berbagai layanan keuangan lainnya.
Namun demikian, pelaksanaan Laku Pandai yang sudah baik selama ini, lanjut dia, tetap memerlukan perbaikan. Mengingat, semakin banyaknya agen, berarti memerlukan sistem pengawasan yang lebih andal.
Dengan adanya OJK-Proksi ini, diharapkan upaya peningkatan pengawasan tersebut dapat dilakukan.
Dalam OJK-Proksi, kata dia, akan dikembangkan berbagai sistem pelayanan keuangan yang selama ini dilakukan lewat Laku pandai. Sehingga, praktik layanannya akan semakin baik, semakin aman dan semakin luas jangkauannya.
"Semakin banyak agen memerlukan antisipasi dan pembinaan lebih baik. Mudah-mudahan proksi ini menjadi motor penggerak dalam fundamental," pungkas dia. (dna/ang)