"Ada 2 ton yang dari Jambi itu. Jadi itu dari Jambi rencananya mau dibawa ke Bekasi," jelas Kepala Badan Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Bambang Haryanto saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Senin (13/6/2016).
Sebelumnya pihaknya mendapatkan informasi dari beberapa pihak yang berada di lapangan. Kecurigaan tersebut kemudian terungkap dengan berakhirnya penyelundupan daging celeng sebanyak 200 ton tersebut.
Pihaknya juga mengaku bahwa tidak mungkin melakukan pemeriksaan detail kepada setiap kendaraan yang keluar masuk Pelabuhan Merak, yang dapat dilakukan hanyalah meningkatkan koordinasi dengan setiap petugas yang berada di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menyebutkan bahwa daerah-daerah yang rawan penjualan daging oplosan alias daging celeng yang dicampur daging sapi berada di kawasan Jabodetabek.
"Kita tangkap kita tahunya yang mau dibawa ke Bekasi itu saja. Biasanya ada yang pernah ketangkap ke Tangerang juga ada, sekitar Jabodetabek daerah tujuannya," kata Bambang.
Penyelundupan daging celeng untuk dioplos dengan daging sapi kemungkinan akan terus terjadi apabila peningkatan pengawasan di daerah pemasok seperti Jambi tidak dilakukan.
"Saya kira kalau di daerah asalnya belum diatasi akan ada terus dengan berbagai modus," pungkas Bambang. (hns/hns)











































