"Faktanya di lapangan penyedia jasa transportasi laut sebenarnya lebih murah. Bahkan mereka memberikan rate (tarif) jauh lebih murah ketimbang yang ditawarkan transportasi darat," ujar Kepala Humas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Achmad Yani, Rabu (15/6/2016).
Sayangnya, ada komponen lain yang membuat transportasi laut menjadi lebih mahal ketimbang transportasi darat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Elly Adriani Sinaga punya solusi tersendiri atas permasalahan tersebut.
"Itu bisa diatasi dengan penggunaan kapal RORO. Truk dengan muatan bisa masuk ke kapal langsung diangkut sama kapal. Jadi ngak perlu bongkar muat. Kami sudah melakukan kajiannya dan itu memungkinkan untuk dilakukan," tutur dia.
Ia mengatakan, bahkan program percontohan untuk sistem angkutan ini bakal dilaunching dalam waktu dekat. "Yang akan berjalan itu Tanjung Priok (Jakarta)-Panjang (Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung). Pola seperti ini kalau bisa dilakukan untuk jarak yang lebih jauh seperti Jakarta-Surabaya, tentu itu akan sangat baik," pungkas dia.
Sebelumnya disampaikan, saat ini angkutan barang melalui jalan darat masih menjadi primadona. Bahkan, 90% angkutan barang, masih didominasi angkutan jalan. Hal ini terjadi lantaran biaya angkut barang melalui jalan darat masih jauh lebih murah ketimbang angkutan lain seperti angkutan laut dan kereta api.
(dna/ang)