Pengusaha Minta Keringanan Pajak, Jokowi: Kita Akan Rombak UU PPh dan PPN

Pengusaha Minta Keringanan Pajak, Jokowi: Kita Akan Rombak UU PPh dan PPN

Rois Jajeli - detikFinance
Sabtu, 16 Jul 2016 00:18 WIB
Foto: Rois Jajeli
Surabaya - Kebijakan pemerintah meluncurkan tax amnesty mendapatkan sambutan positif dari pengusaha di Jawa Timur. Selain program amnesti pajak, pengusaha juga meminta Presiden Jokowi untuk memberikan keringanan pajak.

"Kebijakan tax amnesty ini luar biasa. Kita harus mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden yang berani mengambil tindakan luar biasa, dan menteri-menterinya" kata Alim Markus, bos Maspion Group saat sesi tanya jawab di acara Sosialisasi Amnesti Pajak di gedung Convention Center, Grand City Surabaya, Jumat (15/7/2016) malam.

Alim mengatakan, dengan adanya tax amnesty, maka orang tidak perlu takut lagi untuk membeli rumah, mobil maupun sepeda motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dulu masih ada sembunyi-sembunyi atau ragu, karena (petugas) kantor pajak mengejar-ngejar. Orang jadi takut beli tanah, beli rumah, beli mobil. Dengan adanya ini (tax amnesty) menjadi cair," ujarnya.

Pengusaha ini juga mengusulkan kepada Presiden Jokowi, agar pemerintah memberikan PPh yang dapat bersaing dengan negara lain seperti Singapura yang menerapkan PPh 17 persen, Hong Kong 15 persen.

"Kalau bisa disamakan, supaya investasi bisa bergairah," terangnya.

Mendapatkan pertanyaan dari pengusaha Alim Markus, Presiden Jokowi langsung merespons dan akan mengeluarkan kebijakan tentang PPh maupun PPN.

"Oh ya saya lupa. Selain tax amnesty, akan ditindaklanjuti Undang-Undang PPh, kita tindaklanjuti Undang-Undang PPN. Semoga nanti dari Komisi XI, dari pimpinan DPR, bisa memberikan dukungan," kata Jokowi.

Presiden mengatakan, ketika negara lain melakukan kebijakan dalam rangka berkompetisi, maka Indonesia tidak bisa diam harus mengimbanginya agar tidak tertinggal dengan negara lain.

"Kalau di Singapura bisa 17 persen, kenapa kita tidak. Tapi dihitung dulu. Kita akan rombak total UU PPh, UU PPN, tapi dihitung dulu," tuturnya.

"Kalau negara lain melakukan apa, kita berhitung apa yang bisa dilakukan," terangnya.

Jokowi juga mengajak kepada para pengusaha untuk berpartisipasi menggodok rancangan mengenai PPh dan PPN, agar angkanya pas seperti yang diharapkan pengusaha.

"Menurut saya pajak nggak tinggi, kecil pun nggak apa-apa. Tapi pertumbuhan ekonomi bergerak, inflasinya rendah," katanya.

"Untuk menuju ke sana, sekarang berpeluang, karena ada dukungan politik," terangnya.

"Saya acungi jempol dua untuk DPR tax amnesty rampung. PPN rampung saya acungi jempol dua lagi. PPh rampung, saya acungi jempol dua lagi," jelasnya (roi/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads