Dalam hitungan defisit anggaran 2,35% terhadap PDB, SBN yang diterbitkan (gross) adalah Rp 611 triliun.
"Tambah Rp 17 triliun karena defisitnya 2,5% terhadap PDB," ungkap Dirjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Robert Pakpahan di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sisa penerbitan SBN masih Rp 100 triliun. Ini kan masih Agustus, Oktober sebenarnya kita sudah selesai dengan financing 2,5%. Kita perkirakan pertengahan Oktober," ujarnya.
Sementara untuk tahun depan, diperkirakan akan ada peningkatan penerbitan SBN. Robert menyatakan pihaknya tengah menghitung untuk persiapan 2017. Deifisit anggaran yang dipatok dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 adalah 2,41% terhadap PDB.
"Kita akan hitung jatuh temponya berapa, harusnya gross tahun 2017 di atas angka Rp 600 triliun. Lebih tinggi," kata Robert. (mkl/ang)