Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengungkapkan, selama ini kondisi pangan di Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, padahal Indonesia merupakan negara yang luas akan lahan.
"Kami 71 tahun di Kepri (Kepulauan Riau) tidak ada padi di perbatasan sana. Singapura tidak ada sawah, tapi selundupannya masuk ke Kepri. Kami cek di perbatasan ada jalan tikus. Lalu, saya minta buka ini lebar-lebar saja. Kita akan bangun lumbung padi di sana. Kalau kita bangun lumbung pangan di perbatasan, ekspor tinggal lempar," ungkap Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (2/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumusnya sederhana, tapi tidak dilakukan. Kita tanam sambil ekspor. Tanam di perbatasan, bisa ekspor tiap detik (sewaktu-waktu), tinggal lempar," terang dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, nantinya lumbung padi di Kepulauan Riau bisa untuk menyuplai ekspor ke Singapura. Lalu, untuk di Entikong, Kalimantan Barat dapat diekspor ke Malaysia. Kemudian di Nusa Tenggara Timur untuk suplai ke Timor Timur. Sedangkan, untuk Marauke bisa diekspor ke Fiji.
"Untuk ke pasar di Indonesia kita kasih harga murah, untuk ekspor ke luar kita bisa tingkatkan harganya," tambah dia.
Lumbung pangan di perbatasan ini, kata Amran, digunakan untuk menanam beberapa komoditas yang dianggap strategis untuk ekspor atau yang selama ini Indonesia masih impor. Komoditas tersebut antara lain, bawang, jagung, dan beras. Untuk saat ini, lahan pertanian yang telah disediakan baru di Kepulauan Riau seluas 4000 hektar.
"Belum (semua sudah tersedia), satu per satu," tutupnya. (ang/ang)











































