Tiga proyek ini masuk dalam kategori strategis nasional yang diatur dalam Perpres nomor 3/2016 tentang tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
"Tahun 2017 kita mau bangun 3 proyek strategis di Sorong, CBL, Kijing," kata Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya, di Hotel Hilton, Bandung, Jumat malam (3/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini ketiga proyek telah mencapai proses Feasibility and Environmental Baseline Study serta rekomendasi pemerintah daerah setempat.
"Kita baru mau mulai, yang Kijing kita akan mulai, kami perlu dukungan Perpres untuk mempercepat proses-prosesnya. Tapi begitu ada (Perpres), kalau ada tahun ini mulai projeknya. Begitu Perpres ada, ada masalah izin, administrasi, kami harapkan bisa lebih cepat prosesnya," kata Dani.
Tiap proyek dibiayai dari dana internal Pelindo II, misalnya nilai investasi untuk proyek Kijing Rp 5,48 triliun, Pelabuhan Sorong Rp 2,4 triliun, CBL Rp 3,4 triliun
Kijing akan dibangun dengan kedalaman kapal -15 LWS, luas dermaga 500 meter (m) dan luas penumpukan lapangan sekitar 10 hektar. Kapasitasnya pun akan ditambah dari 245.000 TEUs.
Sementara Sorong, akan dibangun tahap pertama dengan luas dermaga 500 m dengan kedalaman 500 m. Lapangan penumpukan juga akan dibangun 6-10 hektar untuk kapasitas 500.000.
Sedangkan CBL, rencananya dengan kanal yang sudah ada sepanjang 50 meter dengan panjang 25-27 km. Nantinya, CBL akan ditambah kedalamannya menjadi - 4 meter yang saat ini ada yang -3 meter.
Lebar CBL pun nantinya akan di lebarkan sebagaian agar kapal tongkang bisa lewat 2 jalur. CBL akan menjadi alternatif logistik selain truk dan kereta api untuk menuju kawasan industri dari Priok. (hns/hns)