Dana Asing Serbu RI di Awal Tahun, Bagaimana Kalau Kabur?

Dana Asing Serbu RI di Awal Tahun, Bagaimana Kalau Kabur?

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 27 Apr 2017 19:08 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Dana asing masuk cukup besar ke Indonesia sejak awal tahun dengan nominal yang mencapai US$ 5,3 miliar per April 2017. Cadangan devisa yang dicatat Bank Indonesia (BI) sampai bulan lalu adalah US$ 121,8 miliar.

Apakah Indonesia cukup kuat kalau dana itu berbalik kabur?

Risiko pembalikan atau capital reversal tetap ada. Akan tetapi selama fundamental ekonomi Indonesia bisa diperkuat, maka investor akan berpikir dua kali sebelum kabur membawa uangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi Indonesia semakin kuat. Dan itu tercermin dalam kondisi makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang semakin baik," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Kamis (27/4/2017).


Data fundamental ekonomi, di antaranya meliputi inflasi yang dalam tiga tahun terakhir pada kisaran 3-4%, defisit transaksi berjalan yang sekarang sudah berhasil diturunkan ke level 1,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari yang sebelunya 3,2% terhadap PDB di 2013.

"Mungkin sekarang ini 2017, defisit transaksi berjalan ada di kisaran 1,9% dari PDB," terangnya.

Rupiah mengalami apresiasi secara year to date sebesar 1,09% terhadap mata uang Negeri Paman Sam tersebut. Dolar AS tercatat mencapai Rp 13.326 selama kuartal I-2017.

"Kita tahu di tahun 2013-2015, kita perkenankan rupiah melemah sampai 21%, 1,8% dan 10%. Tetapi di tahun 2016 dan 2017, yang kita lihat justru rupiah menguat 2,3% dan sekarang 1,5%," papar Agus.


Pertumbuhan ekonomi pada 2017 diproyeksikan pada rentang 5-5,4%. BI akan tetap berkoordinasi dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menciptakan fundamental ekonomi yang kuat.

"Hal-hal ini membuat kondisi stabilitas sistem keuangan dan makro ekonomi Indonesia terjaga dengan baik," pungkasnya. (mkj/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads