Keempat wilayah tersebut memegang porsi ekonomi paling besar. Bahkan porsinya lebih dari 1/5 dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2015 yang mencapai Rp 11.540,8 triliun.
"Jadi ini sudah konsentrasi ekonomi yang terlalu tinggi," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, kepada detikFinance, Selasa (9/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menceritakan, saat masih menjadi di jenjang Sekolah Dasar (SD), 10 kota terbesar Indonesia begitu mudah dihafal, yaitu di antaranya Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, Makassar, Palembang, dan lainnya.
Namun puluhan tahun berselang, saat Bambang masuk ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ternyata sudah ada perubahan drastis. Ada tambahan kota besar, namun berasal dari wilayah di sekitar Jakarta.
"Jadi ini sudah konsentrasi ekonomi yang terlalu tinggi," terangnya.
Baca juga: Ini 10 Daerah dengan Ekonomi Terbesar di RI |
Memang dimaklumi, kota-kota besar tersebut lahir karena ada mekanisme pasar. Akan tetapi seharusnya, pemerintah bisa memainkan peran agar ekonomi itu menyebar ke daerah lain. Khususnya ke luar Jawa.
"Konsentrasi ekonomi kita maklum bahwa adalah market mechanism. Di mana pun akan terjadi, tapi penumpukan seperti itu, bahkan banyak daerah di luar Jawa yang ketinggalan kan enggak pas," papar Bambang.
"Jadi Jakarta-nya tambah 16%, dan sekarang 1/5 ekonomi Indonesia itu bebannya sudah terlalu berat," tukasnya. (mkj/dnl)











































