Lantas, Bagaimana pembebasan lahan untuk kereta cepat di Kawasan Halim?
"Lahan di Halim sudah clear dengan pihak AU (TNI Angkatan Udara) dengan AP II (PT Angkasa Pura II), dengan warga sudah clear. Kalau di situ saya rasa tidak ada masalah, karena sedang proses trase kereta cepat," ujar Direktur SDM dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya Tbk (Wika), Novel Arsyad, usai Forum Diskusi Profesional di MM UGM, Jakarta, Rabu (10/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang proses semua, saya kira 60-70% sudah selesai," kata Novel.
Novel menambahkan, Seiring penyelesaian lahan, proyek Kereta Cepat sedang menanti pencairan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB).
Jika tak ada halangan, dana dari CDB bakal cair pekan ketiga bulan ini.
"Sedang menunggu proses pencairan. Harapannya minggu ketiga bisa cair pendanaan dari China," terang Novel.
Pinjaman tahap pertama dari CBD sebesar US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun. Namun, Novel belum bisa memastikan berapa besar dana pinjaman selanjutnya.
Tapi yang jelas, akan ada pencairan selanjutnya karena proyek Kereta Cepat JKT-BDG sudah mulai konstruksi.
"Saya belum ikuti persisnya, tapi mestinya kalau sudah tahap pertama akan dilanjutkan tahap selanjutnya karena sudah konstruksi," tutur Novel. (hns/dna)