Xi Jinping Siapkan Rp 1.649 T untuk Bangun Jalur Sutra

Xi Jinping Siapkan Rp 1.649 T untuk Bangun Jalur Sutra

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Minggu, 14 Mei 2017 11:50 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Presiden China Xi Jinping menyiapkan US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.649 triliun (kurs Rp 13.300/US$) untuk membangun jalur sutra baru. Dalam rencana ini, ia pun membuka kesempatan kepada setiap pihak untuk bergabung mengembangkan rencana besar untuk memakmurkan dunia.

Sebelumnya, China telah memuji konsep Belt and Road sebagai cara baru untuk meningkatkan pembangunan di 2013 lalu, yang bertujuan untuk memperluas hubungan antara Asia, Afrika, Eropa yang didukung oleh investasi infrastruktur miliaran dolar.

"Kita harus membangun pola kerja sama dan menjunjung tinggi upaya untuk meningkatkan ekonomi dunia," kata Xi Jinping seperi dikutip dari Reuters, Minggu (14/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik untuk meningkatkan pembangunan, membentuk sistem perdagangan dan investasi internasional yang adil dan transparan," tambahnya.

Xi Jinping menjanjikan dorongan dana besar-besaran ke jalur sutra baru, antara lain:

  • Tambahan 100 miliar yuan atau US$ 14,50 miliar ke dalam pendanaan jalur sutra
  • 250 miliar yuan pinjaman dari China Development Bank (CDB)
  • 130 miliar yuan pinjaman dari Bank Ekspor-Impor China
  • Bantuan 60 miliar yuan ke negara-negara berkembang dan lembaga internasional di negara yang dilalui jalur sutra
  • Mendorong lembaga keuangan untuk memperluas pinjamannya hingga 300 miliar yuan
  • 2 miliar yuan untuk bantuan makanan darurat
  • US$ 1 miliar untuk dana kerja sama selatan-selatan
  • US$ 1 miliar untuk proyek kerja sama di negara-negara jalur sutra baru

Sedikitnya ada 29 kepala negara/pemerintahan yang menghadiri forum tersebut yang berakhir Senin mendatang.

Beberapa diplomat dari negara bagian barat mengungkapkan kegelisahannya tentang KTT ini dan rencana ke depannya. Hal ini dianggap sebagai upaya China menguasai ekonomi secara global.

China mengabaikan ketakutan tersebut dan KTT ini, dengan mengatakan bahwa konsep jalur sutra yang baru ini terbuka bagi semua pihak dan dianggap sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan.

"Apa yang ingin kita ciptakan adalah keluarga besar yang harmonis. Apa yang ingin kita capai adalah model kerja sama baru yang saling menguntungkan," tutur Xi Jinping.

Beberapa sekutu dan mitra China menghadiri forum tersebut, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, dan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.

Ada juga beberapa pemimpin negara Eropa yang hadir, termasuk Perdana Menteri Spanyol, Italia, Yunani, dan Hungaria. (mkj/mkj)

Hide Ads