Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo Boeditjahjono, banyak rel-rel kereta yang dibangun pemerintah kolonial telah berubah fungsi menjadi pemukiman, termasuk stasiun-stasiun kereta api. Beberapa rel dan bantalannya di beberapa bahkan sudah hilang tak berbekas.
Dia mencontohkan, jalur rel mati Yogjakarta-Magelang saat ini pun sudah banyak yang berubah menjadi pemukiman padat penduduk. Jalur tersebut dibangun Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada 1898, dan jadi salah satu jalur kereta api yang lalu lintasnya cukup padat di masa Hindia Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membebaskan trek rel mati yang akan direaktivasi itu, sambung Prasetyo, Kemenhub harus mengeluarkan anggaran untuk ganti untung atas bangunan warga yang terlanjur di bangun di sepanjang rel.
"Kalau reaktivasi itu lahan punya negara, jadi yang pasti ya ganti untung sudah bertahun-tahun di situ, kalau ganti rugi enggak ada itu, yang pasti ganti untung. Terus istilahnya tidak boleh ganti atau diduitkan, istilahnya itu kita pakai penertiban dengan PT KAI. Sepanjang jalur KAI sudah pasti tak boleh dibayar lagi karena itu tanahnya negara. Kalau ganti rugi itu jalur-jalur baru, kalau reaktivasi kenyataan itu tanahnya tetap milik negara," ujarnya.
Berikut beberapa jalur kereta peninggalan Belanda yang saat ini statusnya tak beroperasi:
Jawa Barat dan Banten
Rangkasbitung-Labuan: 56 km
Saketi-Bayah: 96 km
Indramayu-Jatibarang: 19 km
Cirebon-Kadipaten: 47 km
Bandung-Soreang: 30 km
Cibatu-Cikajang: 54 km
Banjar-Cijulang: 83 km
Rancaekek-Tanjung Sari: 25 km
Jawa Tengah
Semarang-Lasem: 122 km
Purwokerto-Wonosobo: 92 km
Demak-Blora: 100 km
Yogyakarta-Kedungjati: 120 km
Secang-Panarakan: 28 km
Kudus-Bakalan: 22 km
Juana-Tayu: 27 km
Rembang-Cepu: 74 km
Jawa Timur
Madiun-Slahung: 62 km
Lasem-Bojonegoro: 83 km
Tuban-Jombang: 111 km
Sidoarjo-Tarik: 22 km
Rogojambi-Srono: 13 km
Mojokerto-Bangil: 102 km
Lumajang-Rambipuji: 60 km
Klakam-Pasiran: 36 km
Kamal-Pamekasan: 113 km
Bangkalan-Telang: 13 km (idr/ang)