"Ini hasil kerja Satgas Pangan," ujar Syafruddin kepada wartawan sembari menunjukkan banyaknya penimbunan bawang putih di gudang milik PT Tunas Perkasa Indonesia (TPI) itu.
Syafruddin, mengatakan, Satgas Pangan dibentuk untuk memerangi kartel pangan seperti beras, cabai, bawang dan pangan lainnnya. Hal ini mengakibatkan harga pangan tidak terkendali sehingga menyengsarakan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh Syafruddin mengimbau para kartel dapat menghentikan kegiatannya yang merugikan masyarakat. "Kalau tidak dihentikan maka akan berhadapan dengan hukum," kata Syafruddin.
Saat awak media menanyakan mengenai kartel pangan apa saja yang akan ditindak, dengan tegas Syafruddin menyatakan semua akan ditangani.
Sementara itu, Amran mengingatkan, agar jangan ada yang main-main terkait pangan. Apalagi penimbunan pangan seperti di Marunda.
"Yang main-main, izin importirnya akan dicabut!" tegas Amran.
Mentan mengtakan akan terus berupaya memantau seluruh importir yang berjumlah 42. "Dulu katanya 2 bulan sebelum Ramadan harga bergejolak. Tetapi tahun ini gejolak itu tidak ada kecuali bawang putih," kata Amran.
Dari penggerebekan ini, pasar sangat terpengaruh dan harga langsung turun. Awalnya harga di kisaran Rp 40 ribu dan Rp 38 ribu. Saat ini harga sudah turun menjdi Rp 25 ribu atau turun 44 persen.
(nwy/hns)