Saudi menyatakan mereka telah mencapai kesepakatan awal dengan perusahaan pertahanan, industri manufaktur, dan perusahaan minyak dari AS dalam sebuah pertemuan CEO Forum AS-Arab Saudi di Riyadh. Komitmen kerjasama ini akan membantu rencana negara kaya minyak itu melakukan modernisasi dan diversifikasi ekonominya.
Komitmen kerjasama itu juga termasuk di dalamnya investasi US$ 12 miliar kilang AS milik Motiva Enterprises, anak usaha Saudi Aramco. Transaksi besar ini juga jadi bagian usaha Trump agar 3 industri tersebut bisa 'pulang kampung' ke AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara duduk di ujung ruangan Raja Salman yang kemudian diikuti Trump yang duduk di sebelahnya. Raut muka Trump terlihat cukup kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari AS, sebelum kemudian menebar senyum dan bertepuk tangan saat seremonial pertukaran tersebut.
Secara terpisah, Trump juga menandatangani kesepakatan hampir US$ 110 miliar terkait sektor pertahanan dengan Saudi. Di mana kedua negara sudah lama terjalin persekutuan dalam militer.
"Ini adalah hari yang luar biasa. Investasi yang luar biasa di AS. Ratusan miliar dolar investasi ke AS. Kerja, kerja, kerja," ucap Trump sebagaimana dikutip dari CNN, Minggu (21/5/2017).
Kesepakatan investasi Saudi sebesar US$ 55 miliar tersebut diumumkan terpisah dari kesepakatan besar terkait pertahanan yang meliputi kesepakatan sebesar US$ 6 miliar dengan Lockheed Martin untuk membuat 150 helikopter Blackhawk di Saudi, yang akan membantu negara itu mengembangkan industri pertahanannya.
Kontraktor militer AS lainnya, Raython, produsen rudal Tomahawk, juga akan mendirikan cabangnya di Saudi, serta General Dynamics yang setuju mengembangkan desain, produksi, rekayasa, dan perbantuan kendaraan tempur di Arab Saudi.
General Electric juga telah mencapai kesepakatan US$ 5 miliar dengan Saudi untuk pengembangan jaringan dan energi di negara itu. Ada pula perusahaan produsen bahan kimia, Dow Chemical, yang berencana membangun pabrik di Saudi senilai US$ 100 juta. Selain itu, industri migas Saudi juga telah menyepakati US$ 22 miliar untuk kerjasama untuk memperbesar industri energi di negara itu.
Trump yang datang ke ibukota Saudi itu merupakan kunjungan luar negeri pertamanya setelah resmi jadi Presiden AS. Selain kesepakatan ekonomi, lawatannya tersebut juga untuk meningkatkan kerjasama dengan Saudi dan negara teluk lainnya untuk memerangi ISIS dan terorisme secara umum di Timur Tengah. (idr/dna)











































