Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga mengatakan, selama ini Indonesia menggunakan gerbang pembayaran perusahaan asing seperti Visa dan MasterCard. Setiap transaksi yang menggunakan jaringan tersebut maka dananya mengalir dulu ke negara perusahaan asing itu berasal, baru setelahnya masuk ke Indoensia.
"Artinya uang kita beredarnya di mereka (negara tempat perusahan asing bermarkas)," tuturnya di Sukabumi, Jawa Barat (21/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kita memiliki NPG sendiri artinya uang berputar di Indonesia saja," sambung dia.
Dengan begitu, lanjut Hari, maka aliran dana di perbankan Indonesia bisa lebih besar dan efisien. Sebab tidak perlu lagi ada aliran dana yang harus mampir dulu ke negara lain.
"Sebenarnya manfaatnya kalau dilihat lebih kepada cash flow, aliran uang. Selama ini alliran uangnya di sana, nah nanti dinikmati di kita. Aliran transaksi di Indonesia ini besar, buktinya Visa dan Master Card ada disini," tukasnya.
Hari percaya sistem perbankan Indonesia siap untuk menunjang NPG sendiri. Meskipun harus ada investasi teknologi.
"Itu kan menyangkut kesiapan teknologinya. Itu yang menjadi hal utama, artinya integrasi dari beberapa pihak," pungkasnya. (dna/dna)