Harga Daging Kerbau India Rp 100.000/Kg, Ini Curhat Pedagang Pasar

Harga Daging Kerbau India Rp 100.000/Kg, Ini Curhat Pedagang Pasar

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 29 Mei 2017 15:27 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Daging kerbau India diimpor agar masyarakat memiliki alternatif selain daging sapi segar yang harganya masih Rp 120.000/kg. Pemerintah menugaskan Perum Bulog sebagai importir.

Namun, pedagang di pasar becek tak bisa membeli daging kerbau India dari Bulog karena ada batas minimal pengambilan. Mereka harus membeli dari distributor.

"Ambilnya dari distributor, enggak bisa langsung beli dari Bulog, karena minimal harus beli 1 kontainer yang isinya 28 ton. Taruhlah harga per kg itu 62.000, artinya minimal pedagang harus siapkan Rp 1,7 miliar. Enggak sanggup," kata Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Asnawi kepada detikFinance, Senin (29/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalahnya, harga daging kerbau dari distributor naik, dan Ini memicu lonjakan harga hingga ke konsumen. Sejak 2 pekan terakhir ada kenaikan harga sekitar Rp 6.000/kg.


Harga daging untuk jenis secondary cut dipatok dari distributor seharga Rp 70.000/kg. Sementara untuk daging jenis CL 95 dibeli dari distributor seharga Rp 65.000/kg.

Sedangkan harga jual ke konsumen mencapai Rp 100.000/kg

"Katanya dari distributor ada kenaikan harga. Naiknya sekitar Rp 6.000 dibandingkan dulu, mulai naik sejak seminggu atau dua minggu sebelum puasa. Kalau pedagang tidak bisa beli langsung dari Bulog, karena harus 1 kontainer atau 28 ton," ujar Asnawi.


Asnawi menambahkan, daging kerbau beku dari distributor dikemas dalam box karton yang kemudian. Sampai di pedagang, daging dibersihkan dari lemak, serta dicairkan agar tak lagi beku.

"Kalau beli daging belinya secondary cut, kalau CL kan banyak lemak, kurang laku dijual di pasar. Kita beli beku dalam karton, kemudian di-thawing, di situ biasanya beratnya menyusut sekitar 15%, baru dibersihkan lemaknya," jelas Asnawi. (idr/hns)

Hide Ads