Hal ini juga berkaca pada individu di Indonesia yang minatnya masih rendah untuk menabung atau berinvestasi. Apalagi ketika momen lebaran yang kecenderungan dilalui dengan aktivitas yang menghabiskan banyak uang. Sehingga gaji hanya mampir sebentar.
Bahkan Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono menilai sebagian individu akan ada yang merasa belum cukup setelah mendapatkan THR dan gaji ke-13.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede cukup optimis uang yang beredar pasca pencairan THR dan gaji ke-13 cukup besar. Anggaran yang disiapkan pemerintah adalah Rp 17 triliun sampai Rp 18 triliun atau tidak berbeda dengan anggaran tahun 2016.
"Gaji ke-13 dan THR PNS tahun 2017 apabila dibayarkan bersamaan berpotensi untuk menjaga daya beli masyarakat pada kuartal II tahun ini," ungkap Josua kepada detikFinance.
Selain konsumsi rumah tangga yang cukup solid, perekonomian juga masih ditopang oleh investasi seiring dengan ekspektasi investasi sektor swasta di sektor riil, terlebih lagi adanya peningkatan rating Indonesia dari lembaga pemeringkat S&P.
Lalu, kata Josua, perbaikan ekonomi di kuartal II-2017 juga didukung oleh kinerja ekspor yang diperkirakan masih tumbuh positif seiring dengan stabilnya harga komoditas global.
"Dengan demikian, pertumbuhan kuartal II tahun ini diperkirakan sekitar 5,05%-5,15%," jelasnya. (mkj/mkj)