Neri, pedagang baju koko, mengaku omzetnya tahun ini menurun sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
"Nggak hitung sih (turunnya), tapi sekarang cuma Rp 20 jutaan di hari biasa. Biasanya lebih sedikit," terangnya.
Kendati demikian, Neri tetap optimistis, di hari-hari terakhir Ramadan menjelang Lebaran, omzetnya bisa meningkat. Apalagi saat Tunjangan Hari Raya (THR) keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, Ferry, seorang pedagang mukena mengaku omzet di awal Ramadan ini berkisar Rp 2 juta- Rp 5 juta per hari. Padahal, awal Ramadan tahun lalu sebesar Rp 5 juta per hari.
Bahkan, saat hari libur, Ferry bisa meraup omzet Rp 8 juta per hari.
"Tahun lalu, hari biasa saja bisa Rp 5 juta. Kalau lagi ramai, Rp 8 jutaan. Tanggal merah saja, sama saja. Banyakan tahun kemarin. Turun setengahnya," kata Ferry.
Menurut Ferry berkurangnya omzet penjualan karena momen Ramadan bertepatan dengan persiapan tahun ajaran baru. Konsumen harus berbagi dana untuk membeli perlengkapan sekolah.
Setali tiga uang, Lia yang juga berjualan baju koko mengaku omzetnya juga turun jauh. Kendati demikian dirinya enggan menyebutkan jumlah penurunannya.
"Ya turun sih, tahun lalu dua kali lipat dari sekarang ramainya," kata Lia. (hns/hns)