Hal ini disampaikan Sri Mulyani saat berbincang dengan media di Kediamannya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Senin (12/6/2017).
Proses pengejaran pajak Google memang cukup panjang. Bahkan, ketika negosiasi terakhir, Google menolak membayar dengan alasan tagihan pajak di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Karena Malu, Google Akhirnya Bayar Pajak |
Sri Mulyani pun penasaran. Ia sempat bertemu dengan Menteri Keuangan Inggris dan kemudian membahas pajak Google. Diketahui Inggris jadi salah satu negara yang sukses memaksa Google membayar pajak.
"Google bilang kok Indonesia mintanya ketinggian dari pada Inggris. Saya penasaran google bayar berapa ke kamu," kata Sri Mulyani menirukan perbincangannya dengan Menteri Keuangan Inggris beberapa waktu lalu.
Permintaan Sri Mulyani diterima. Pemerintah Inggris dan Indonesia akhirnya bertukar data tentang persoalan Google. "Kita akhirnya saling tukar data," jelasnya.
![]() |
Tak lama setelah itu, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) kembali memanggil Google. Data tunggakan pajak versi pemerintah yang seharusnya dibayarkan, pun diterima oleh Google.
"Jadi soal Google mereka sudah bayar," ujarnya.
Sri Mulyani menyatakan dalam waktu dekat akan melanjutkan kepada perusahaan sejenis, seperti Facebook dan lainnya. "KIta akan lanjutkan Facebook dan lain-lain," tandas Sri Mulyani.
(mkj/hns)