Menurut Ketua Asosiasi Laundry Indonesia, Apik Primadya, permintaan laundry selalu meningkat mendekati Lebaran. Menurut Apik rata-rata kenaikan permintaan di setiap Laundry mencapai 20-30%.
"Setiap momen mau Lebaran itu pasti ada kenaikan dibanding hari biasa," ujar Apik kepada detikFinance, Kamis, (15/06/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenaikan signifikan di sisi peralatan salat, yang per hari sekitar 15%an, kalau di bulan puasa jadi 30%. Kenaikan signifikan di perlengkapan salat, sajadah, mukena, dan sebagainya," ungkapnya.
Meski begitu porsi baju sehari-hari masih tetap mendominasi permintaan.
"Tapi tetap mendominasi pakaian sehari-hari, pakaian kantor, pakaian kerja," pungkasnya.
Lebih lanjut, jika dibandingkan tahun lalu, kenaikan permintaan tersebut tidak terlalu jauh, lantaran persaingan bisnis laundry yang saat ini sudah semakin ketat.
"Karena kelihatannya sudah banyak laundry jaga. Persaingan sudah mulai ketat dan pelanggan sudah mulai banyak pilihan. Sekarang banyak aplikasi (laundry) online kan, itu kan semua akan bersaing. Yang pasarnya sekarang cuma radiusnya hanya 200 m sekarang radiusnya 5 km," jelas Apik. (hns/hns)