Pemerintah Incar Investasi US$ 20 Miliar Pasca KTT Jalur Sutera

Pemerintah Incar Investasi US$ 20 Miliar Pasca KTT Jalur Sutera

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 16 Jun 2017 21:03 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance
Jakarta - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tengah melakukan kunjungan kerja di China dalam rangka menindaklanjuti hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt and Road Forum 2017 yang lalu.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, peluang komitmen investasi China yang bisa masuk ke Indonesia mencapai US$ 20 miliar.

Dalam pertemuan sebelumnya, Presiden Jokowi menawarkan kepada Presiden China Xi Jinping sejumlah proyek investasi infratruktur di tiga wilayah yakni Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara. Di antaranya berupa jalan tol, jalur kereta api, bandara, pelabuhan, kemaritiman, energi bersih dan pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peluang investasi dari total keseluruhan project itu bisa besar sekali. Totalnya bisa di atas US$ 20 miliar. Mungkin tidak langsung masuk semua, pasti bertahap, itu bisa diserap selama 15-20 tahun ke depan," kata Airlangga di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Dia menyebutkan, seperti yang berada di Kalimantan Utara terdisi dari empat project, mulai dari pembangunan pembangkit listrik hydropower kapasitasnya 7.000 mw yang berasal dari lima bendungan dan akan dibuatkan studi prioritasnya terlebih dahulu, seperti berapa bendungan dan kapasitas listriknya berapa dahulu yang dibangun.

Kedua, kata Airlangga, pengembangan kawasan industri yang bisa diluaskan menjadi 10.000 hektar dari yang awalnya hanya sebesar 2.000 hektar. Ketiga, pengembangan industri aluminium. Keempat, pengembangan pelabuhan Tanah Kuning, di Kalimantan Utara.

Hanya saja, kata Airlangga, untuk tahap awal merealisasikan potensi investasi tersebut, pemerintah akan mencoba terlebih dahulu mematangkan masterplannya.

"Jadi masterplan yang coba ditawarkan kita matangkan dulu. Sedang dipersiapkan studi perencanaan kelanjutannya. Nanti kita bahas lebih detil kepada calon mitra," ungkap dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution masih enggan berkomentar lebih jauh terkait dengan potensi investasi yang bisa diserap oleh China. Meskipun, ada beberapa proyek yang ditawarkan.

"Ya kita tunggu saja lah, diputuskan dulu yang mana, baru nanti artinya investor sana baru akan ada, denga siapa kita lihat," kata Darmin. (mkj/mkj)

Hide Ads