Sidak ke RPH, KPPU: Stok Daging Sapi Hingga H-2 Lebaran Aman

Tangerang - Guna memastikan pasokan daging sapi segar aman di pasaran, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) beserta satgas pangan melakukan sidak secara langsung ke Rumah Potong Hewan (RPH) Karawaci, Tangerang.

Nampak terlihat dalam rombongan, Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Ketua Satgas Pangan Irjen Setyo Wasisto, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Tjahya Widayanti, dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurman, yang didampingi dengan Pemilik RPH Karawaci Karnadi Winaga.

Rombongan yang tiba pukul 22.00 WIB, langsung melakukan sidak dengan mengarah ke kandang penampungan sapi. Kemudian di lanjutkan ke tempat penjagalan, hingga ke tempat pemotongan.

Dalam sidak tersebut, Syarkawi memastikan bahwa stok daging sapi hingga H-2 Lebaran dinyatakan aman meski terjadi peningkatan permintaan daging dari hari biasanya.

"Meskipun terjadi peningkatan permintaan, temen-temen dari RPH ini maupun feedloter lain siap memasok untuk kebutuham konsumen. Artinya dari segi ketersediaan, stok untuk sapi siap potong maupun daging ini cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen mulai sekarang hingga h-2 Lebaran," ungkap Syarkawi di RPH Karawaci, Jakarta, Minggu (18/6/2017).

Foto: Citra Fitri Mardiana/detikFinance

Dengan demikian, Syarkawi menegaskan, pasokan daging yang terus tersedia akan menjamin harga daging di pasaran dalam keadaan stabil, tanpa terjadi kenaikan.

"Saya kira ini poin penting sehingga tidak ada alasan di konsumen terjadi kenaikan harga daging. Dan memang untuk tahun ini harga daging kita paling bagus," ujarnya.

Foto: Citra Fitri Mardiana/detikFinance

Sementara itu, Setyo juga mengingatkan agar masyarakat tidak salah menafsirkan harga daging. Pasalnya setiap jenis daging memiliki harga beragam. Termasuk daging dengan bagian-bagian tertentu, seperti daging khas dalam, daging khas luar, dan lain-lain.

"Harga daging itu bermacam-macam ada yang harga terbaik, ada yang masih ada tulangnya, macam-macam. Jadi jangan sampai keliru memahami," terangnya. (ang/ang)