Perum Perumnas ditunjuk menggarap proyek tersebut. Akan ada dua jenis properti yang dibangun, rumah susun sederhana milik (rusunami) dan apartemen sederhana milik (anami). Proyek properti ini ditujukan untuk masyarakat menengah dan menengah ke bawah. Akan ada persyaratan yang ditetapkan bagi para calon pembeli.
Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas, Galih Prahananto, mengatakan rusunami diprioritaskan untuk masyarakat yang belum memiliki rumah. Selain itu karena pembeli rusunami akan mendapatkan subsidi, maka dibatasi untuk masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 7 juta per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk apartemen akan diprioritaskan bagi masyarakat di sekitar lokasi. Sebab tujuan utama dari proyek berbasis TOD agar masyarakat bisa menghemat waktu maupun ongkos dari rumah menuju stasiun.
"Agar penduduk di Depok dan wilayah sekitar situ bisa menghemat waktu dan tidak membawa mobil. Jadi juga mengurangi kemacetan dan polusi juga," imbuhnya.
Untuk tahap awal, proyek TOD akan dibangun di Stasiun Pondok Cina sebanyak 4 tower dan Stasiun Tanjung Barat sebanyak 3 tower. Nantinya tower-tower yang dibangun memiliki tinggi sekitar 30 lantai.
"Persisnya belum, tergantung izinnya juga, kita perkirakan di 30 lantai. Untuk di Tanjung Barat ada sekitar 1.200 unit dan Pondok Cina 2.300 unit," tukasnya. (wdl/wdl)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 