Kembali Fitri Keuangan

Kembali Fitri Keuangan

Aidil Akbar Madjid - detikFinance
Minggu, 25 Jun 2017 08:06 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Pada saat artikel ini ditayangkan kemungkinan sudah memasuki Idul Fitri dan sebagian besar masyarakat sudah mudik ke kampung halaman. Selamat menikmati mudik dan berkumpul Bersama sanak saudara, ingat 'Keluarga Didahulukan' dan selalu lebih penting, baru kemudian keuangan.

Akan tetapi kendati keluarga adalah yang terpenting dan didahulukan bukan berarti anda harus berfoya-foya ketika di kampung halaman.

Banyak kesalahan yang sering dilakukan ketika kita mudik, dan sebenarnya hal ini bisa dihindari untuk mencegah anda bermasalah secara keuangan. Apa saja itu? Akan kita bahas berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hindari Pertama
Akibat mahalnya tiket pesawat dan tidak tersedianya tiket kereta dan bis yang cukup, serta banyaknya anggota keluarga yang ingin ikutan mudik maka alternatif mudik dengan moda transportasi darat (mobil dan motor) menjadi tren dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Permasalahannya, banyak dari mereka yang sebenarnya secara finansial tidak punya uang atau memaksakan untuk mencicil kendaraan tersebut agar bisa mudik lebaran. Nah, ini yang salah besar.

Mau atas nama gengsi kek biar dibilang sukses di kota, atau atas nama penghematan biaya mudik kek, memaksakan mencicil kendaraan untuk mudik sementara anda sendiri tahu kalau anda tidak mampu membayar cicilan bulanannya bukanlah tindakan yang baik.

Kalau anda sampai gagal bayar trus kena kredit macet, mobil anda sih disita tidak masalah, tapi nama baik anda di Bank Indonesia (BI Checking) jadi rusak dan akan menyulitkan anda mengambil kredit di kemudian hari.

Hindari Kedua
Di banyak tempat, mudik tidak hanya menjadi ajang silaturahmi keluarga tapi juga menjadi ajang adu gengsi untuk melihat siapa yang paling sukses di kota. Hal ini sering dilakukan dengan "memamerkan" barang bawaan anda.

Mulai dari baju baru, celana, sepatu yang kinclong, sampai ke tas baru, bahkan bela-belain ganti HP baru atau beli gadget baru yang andapun belum tentu butuh atau belum tentu mengerti cara pakainya. Mengapa demikian?

Karena dijaman seperti sekarang ini, kebanyakan status social seseorang dinilai dari apa yang mereka pakai. Oleh sebab itu, kendaraan apa yang dikendarai, pakaian, sepatu, tas bahkan HP saja bisa dipakai untuk menunjukan status social mereka di mata orang lain.

Hindari Ketiga
Masih dalam rangka gengsi di kampung halaman, yang biasanya terjadi adalah perlombaan saling kompor-komporan adu gengsi. Yang kemudian menyisahkan anda bertanding untuk adu traktir-traktiran keluarga besar, atau melakukan kegiatan selama liburan yang mentraktir (bayari) seluruh anggota keluarga demi membuktikan ke orang lain kalau anda mampu, sukses, dan banyak duit.

Akibatnya bisa ditebak, anda akan mengeluarkan biaya di luar anggaran liburan dan mudik anda. So, hati-hati dengan kegiatan adu gengsi ini.

Bila anda mengisi aktivitas, usahakan membayar sebatas kemampuan anda untuk keluarga anda sendiri atau membantu keluarga lain yang tidak mampu. Tidak perlu anda mentraktir makan 1 RT hanya untuk membuktikan kalau anda sukses dan berduit.

Hindari Keempat
Nah, akibat memenuhi syahwat nampang dan adu gengsi sehingga anda keluar uang lebih besar dari dana yang sudah di bujetkan, yang sering terjadi kemudian adalah anda akan berutang. Dengan mudahnya anda menggesek kartu kredit selama liburan atau yang lebih parah Tarik tunai di ATM untuk memenuhi keinginan anda mentraktir seluruh keluarga.

Harap diingat, kalau anda menumpuk utang ketika liburan maka anda terpaksa wajib membayarnya kembali sepulang dari liburan dan mudik.

Jadi? Mudiklah sesuai dengan kondisi dan kemampuan anda. Hindari hal-hal yang tidak baik yang telah kita bahas di atas. Kelola keuangan dengan baik dan benar, dan belajarlah cara mengelolanya sepulang dari liburan.

Untuk bulan Juli kita adakan workshop untuk kota Surabaya, info bisa dibuka di sini dan di sini. Sementara untuk workshop di Jakarta info bisa dibuka di sini.

Akhir kata saya Aidil Akbar Madjid beserta tim di AAM & Associates (www.aamandassociates.com) dan tim IARFC Indonesia (www.IARFCIndonesia.com) beserta KenComm Indonesia mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri" "Taqoballahu Minna Waminkum Siyamana Wa Siyamakum", Mohon Maaf Lahir dan Batin. (wdl/wdl)

Hide Ads