FATF merupakan organisasi dunia yang memerangi tindak pencucian uang dan pendanaan terorisme. Saat ini, Indonesia akan memulai proses keanggotannya.
"Untuk FATF ini berita bagus yang mau saya sampaikan, pertemuan FATF Indonesia didukung oleh negara-negara anggota FATF untuk menjadi member FATF, ini adalah suatu berita luar biasa penting dan baik," kata Sri Mulyani, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam mekanisme FATF untuk menjadi membership itu sifatnya tidak begitu saja kalau dalam bahasa Jawa ujug-ujug, tapi harus melalui satu proses, dan dia harus didukung oleh semua membership-nya," jelas dia.
Dalam beberapa waktu belakangan ini, Mantan Direktur Bank Dunia ini mengaku bersama dengan Kementerian Luar Negeri, para duta besar (dubes) Indonesia, serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan pendekatan yang intensif untuk bergabung.
Hasilnya, kata dia, dukungan Indonesia menjadi negara yang berkontribusi memerangi tindak pencucian uang dan pendanaan terorisme datang dari Australia, Jerman, dan China, kemudian seluruh negara anggota memberikan dukungannya.
"Ini hasil yang begitu penting karena biasanya kalau untuk masuk membership proses kita harus menunggu 2-4 tahun bahkan sebelum sekarang belum selesai biasanya tidak diterima, Indonesia harus memanfaatkan secara baik dan kita akan kerjasama dengan PPATK, BI, OJK, kami sendiri, dengan Kemenlu untuk mengawal proses itu," tutup dia.
Sebelumnya, Valencia menjadi saksi perjuangan Indonesia dalam berkontribusi memerangi tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Di kota ini, dalam Sidang Pleno FATF, Presiden FATF yang didukung mayoritas peserta sidang memutuskan untuk segera memproses keanggotaan Indonesia dalam FATF. (wdl/wdl)