Jasa laundry masih banyak dicari pasca libur Lebaran. Ini karena asisten rumah tangga (ART) belum kembali dari kampung halaman. Momen ini menjadi peluang bagi pengusaha laundry menaikkan tarif.
"Tahun ini kita naikan (tarifnya) tahun ini hingga 50%-100%" kata Apik Primadya, pemilik Apique Laundry, kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga yang tinggi Rp 40.000/kg pun, pelanggan tetap mau. Bahkan ada yang memasukan 50 kg kemarin. Jadi memang tahun ini pelanggan luar biasa banyak. Mereka berani bayar berapapun," katanya.
Dalam sehari, kata Apik, usaha laundry miliknya dapat menampung hingga 200-300kg pakaian milik masyarakat.
"Kenaikan harga berfungsi untuk tidak overload dan menjaga kualitas. Tapi ternyata pelanggan enggak ada yang mundur dengan harga seperti itu, berarti mereka memang butuh," terang Apik.
Dirinya memperkirakan, kalau peningkatan permintaan penggunaan jasa ini bakal terjadi hingga akhir pekan ini. Sebab, saat ini libur sekolah masih berlangsung.
"Prediksi kami hari ini sebetulnya sudah terakhir, tetapi karena libur sekolahnya masih ada yang lama sampai minggu depan, jadi kayanya sampai hari minggu besok masih tinggi," tuturnya. (hns/hns)