Realisasi APBN Semester I: Setoran Negara Rp 718 T dan Belanja Rp 893 T

Realisasi APBN Semester I: Setoran Negara Rp 718 T dan Belanja Rp 893 T

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 13 Jul 2017 21:20 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi semester I dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Pendapatan negara tercatat mencapai Rp 718 triliun dari target yang sebesar Rp 1.750,3 triliun.

Hal tersebut diungkapkan pada saat rapat kerja Banggar DPR dengan Pemerintah terkait dengan realisasi semester I-2017 dan postur sementara APBN 2017, Ruang Rapat Banggar DPR, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

"Realisasi semester I-2017 tetap dijaga oleh pemerintah sebagai instrumen efektif dan kredibel untuk mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur," kata Sri Mulyani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapatan negara yang mencapai Rp 718 triliun jika dirinci terdiri dari pendapatan perpajakan yang mencapai Rp 571,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 146,1 triliun.

"Pertumbuhan penerimaan perpajakan semester I tahun 2017 sebesar 9,6% dibandingkan pertumbuhan semester I tahun lalu sebesar negatif 2,5%, bahkan tanpa tax amnesty tetap tumbuh 5,5%," jelas Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga menyebutkan, realisasi PPN tumbuh 13,5% jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tumbuh negatif 3,1%. Kinerja PPh pasal 25/29 orang pribadi juga mengalami kinerja yang lebih baik dan menunjukan peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang mengikuti tax amnesty. Sedangkan bea keluar meningkat pesat mencapai 31,6% jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sedangkan PNBP yang sebesar Rp 146,1 triliun, kata Sri Mulyani merupakan lebih baik dari tahun sebelumnya. Capaian di semester I-2017 ini didukung oleh peningkatan SDA migas yang meningkat dari 26,9% dalam periode yang sama di 2016 menjadi 62,3%.

Realisasi penyerapan belanja negara pada semester I 2017 sebesar Rp 893,3 triliun dari target Rp 2.080,5 triliun. Dengan rincian belanja pemerintah pusat Rp 1.315,3 triliun terealisasi Rp 498,6 triliun. Belanja K/L dari Rp 763,6 triliun terealisasi Rp 263,9 triliun, dan belanja non K/L dari Rp 552,0 triliun terealisasi Rp 234,6 triliun.

"Karena kita telah bisa membangun antara lain jalan baru sepanjang 46,3 km, jalan tol 3,69 km, dan jembatan 523 m," tambah dia.

Untuk realisasi transfer ke daerah dan dana desa yang targetnya Rp 764,9 triliun terealisasi Rp 394,8 triliun. Dengan rincian transfer ke daerah teralisasi Rp 360 triliun dari Rp 704,9 triliun, sedangkan dana desa Rp 34 triliun dari Rp 60,0 triliun.

Dengan kondisi tersebut, kata Sri Mulyani, defisit anggaran masih bisa dijaga pada kisaran 1,29% terhadap produk domestik bruto (PDB) jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 1,82%.

"Primary balance semester I 2017 mencapai negatif Rp 68,2 triliun, jauh lebih rendah dibanding realisasi semester I tahun lalu sebesar Rp 143,4 triliun," tukasnya. (mkj/mkj)

Hide Ads