Manager Proyek Simpang Susun Semanggi Dani Widiatmoko menjelaskan, pada proses uji beban semalam, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sengaja ingin menguji kekuatan struktur dan kinerja jembatan tersebut. Dengan cara menaruh beban ekstrim di atas bentang terpanjang, di jembatan Simpang Susun Semanggi.
"Uji beban ini untuk mengukur kemampuan struktur dan performance. Sejauh mana struktur ini bisa mendukung atau menerima beban kendaraan yang akan lewat," ungkap Dani kepada detikFinance, Jumat (14/7/2017).
Uji beban yang dilakukan meliputi dua jenis, yakni uji beban statis dengan berat beban sekitar 30 ton, serta uji beban dinamis dengan berat beban 50 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, dari proses tersebut bisa dilihat seberapa besar jembatan tersebut akan mengalami perubahan bentuk seperti cekungan (defleksi) setelah menerima beban yang sangat ekstrim. Tentunya jembatan baru akan dikatakan aman jika memenuhi syarat defleksi yang diperbolehkan.
"Dengan bentang yang paling panjang itu dan dibebani maksimum mau dilihat struktur mengalami defleksi berapa? Kami sudah menghitung, ternyata menghasilkan angka yang masih dalam koridor sangat aman. Pengamatan sementara penguji para ahli pun dalam satu kesimpulan, aman," terangnya. (dna/dna)