Namun demikian, masih ada beberapa pedagang yang tetap bertahan untuk dapat mengais rezeki di sana, salah satunya ialah Yuli. Walau begitu Yuli mengatakan, pendapatannya berjualan di sana cukup memprihatinkan.
Saking sepinya mal tersebut, kata Yuli, omzet yang didapatnya saat ini tak menentu. Dia mengaku kerap tak mendapatkan hasil berjualan di sana, alias tak membawa uang sepeser pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuli bercerita, dirinya merupakan salah satu pedagang yang berjualan di WTC Mangga Dua sejak awal-awal pusat perbelanjaan tersebut hadir. Dari yang dulunya ramai menjadi primadona, hingga ditinggal pembeli seperti sekarang.
Saat ini, dirinya hanya mengandalkan penjualan dari pesanan para pelanggan setianya terdahulu. Selain dari itu, dagangannya sudah tidak laku dijual secara eceran.
"Sekarang kalau jual eceran sih sudah enggak ada harapan. Eceran sudah benar-benar mati, sudah enggak bisa andalkan eceran. Kecuali pelanggan yang pesan," tukas Yuli.
"Saya sudah punya toko sendiri di sini, masak mau dibuang? Enggak ada tempat lagi kita. Kalau ada tempat lagi ya kita tinggal, masalahnya kita enggak punya tempat lagi. Dan juga kalau ditinggal maintenance harus tetap dibayar, PBB juga harus dibayar, kalau enggak dibayar kena denda-denda," tuturnya. (ang/ang)