"Kita minta mereka datang hari ini. Kita minta selambatnya besok public expose," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Gedung BEI, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Tito mengatakan, public expose perlu dilakukan Tiga Pilar Sejahtera agar investor dan publik mengetahui dengan jelas dugaan pemalsuan kualitas beras itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Satgas Pangan Polri menggerebek gudang milik PT IBU di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017). Dalam penggerebekan itu ditemukan 1.161 ton ton beras jenis IR 64. Beras-beras ini dikemas bagus dan dijual di pasar ritel modern dengan harga premium Rp 13.700 dan Rp 20.400 per kilogram.
Padahal, harga eceran tertinggi beras yang ditetapkan pemerintah Rp 9.000/kg. Tito mengatakan tak ingin terlalu dalam bicara soal dugaan pemalsuan kualitas beras BEI tidak ikut campur terlalu dalam.
Selain itu, jika dilihat dari pendapatan emiten berkode saham AISA itu dari PT IBU tidak terlalu signifikan.
"Ternyata dari persentase penghasilan ini kan anak usaha, cucu nih enggak terlalu material," tutur Tito. (hns/hns)