Tahun Depan, Kemenhub Bangun 4 Bandara Baru di Kaltara

Tahun Depan, Kemenhub Bangun 4 Bandara Baru di Kaltara

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 24 Jul 2017 11:52 WIB
Ilustrasi (Foto: Fotografer Kepresidenan Agus Suparto)
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun 4 bandara baru di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Bandara tersebut dilakukan untuk meningkatkan konektivitas di wilayah terdepan Indonesia dengan Malaysia tersebut.

"Saya ketemu Gubernur Kaltara, amanat Pak Presiden wajib dorong bantu dan promosikan daerah-daerah terpinggir dan terluar, Kemenhub sendiri komitmen bangun beberapa bandara dan pelabuhan," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di kantornya, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Empat bandara baru tersebut yakni Bandara Long Layu, Long Apun, Malinau, dan Long Bawang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bisa bayangkan daerah di Kaltara hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara, makanya jadi keharusan kita bangun paling tidak ada 4 bandara. Kita bangun ada Long Bawang, Long Apung, Long Layu, sama di tengah Malinau. Dengan kapasitas tertentu diharapkan pesawat bisa intensif ke sana," jelas Budi.

Selain 4 bandar udara baru, lanjut dia, Kemenhub juga akan melakukan pengembangan 3 bandara yang sudah ada yakni Bandara Tanjung Selor, Bandara Nunukan, dan Bandara Tarakan. Serta 1 pelabuhan baru yakni di Tanjung Selor.

"Kita juga bangun Tanjung Selor, Nunukan, ada di Tarakan juga. Bandara-bandara intensif kita lakukan dan sepakat bangun pelabuhan di Tanjung Selor. Harapannya dengan komitmen pemerintah bangun sarana prasarana tersebut, membuat yakin para investor datang ke Kaltara," ucap Budi.

Pembangunan 4 bandara baru dan pengembangan bandara lama tersebut akan menggunakan dana mulai APBN tahun depan, dengan alokasi sekitar Rp 1 triliun untuk 3 tahun multiyears.

"Kalau seluruhnya mungkin kurang lebih Rp 1 triliun spending dalam 3 tahun. Tarakan jadi (bandara) internasional, sekarang (runway) 2.250 meter jadi 2500 meter, kita akan kerjasamakan dengan AP I. kalau Long Bawang, Long Apung, Malinau itu bandara menengah, yang panjangnya 1.600 meter. Tapi itu harus dikerjakan dengan baik, untuk masuk (pesawat) ATR 72," tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie, mengatakan pembangunan infrastruktur perhubungan tersebut diharapkan bisa menarik lebih banyak investasi ke daerahnya.

"Kaltara ini sebagai provinsi baru, wilayahnya sangat luas, penduduknya masih sedikit tapi potensinya besar untuk investasi, dan didukung sumber daya alam yang banyak," ungkap Irianto.

"Sangat prospektif (investasi). Kita punya batubara, emas, migas, sungai yang banyak untuk listrik. Dan selama ini dengan PUPR dan Kemenhub beri dukungan besar baik dari anggaran maupun kebijakan, untuk bangun Kaltara sebagai wilayah perbatasan yang panjangnya 1.038 km dengan Malaysia," katanya lagi. (idr/dna)

Hide Ads