Namun, para pengusaha diminta untuk tidak khawatir. Masih ada beberapa alternatif terminal peti kemas lainnya yang dapat digunakan untuk melakukan proses bongkar muat barang, antara lain TPK Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT-1), Terminal Mustika Alam Lestari (TMAL) dan Terminal 3 Pelabuhan Priok.
"Selama mogok tidak ada ekspor impor di JICT," kata Wakil Direktur Utama JICT Riza Erivan saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"JICT cuma melayani delivery. Kontainer di dalam bisa diambil pemilik barang," kata Riza.
Riza menambahkan, pihaknya juga melakukan kerja sama operasi dengan TPK Koja selama dilakukannya aksi mogok kerja oleh karyawan JICT. TPK Koja mengoperasikan dermaga JICT sisi utara sepanjang 300 meter.
"Dermaga kita kan juga dikelola oleh Koja, masih begitu terus," ujar Riza.
Meskipun perseroan mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai US$ 500.000 per harinya, namun Riza tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya yang terpenting adalah arus barang ekspor dan impor bisa berjalan lancar di 4 terminal lainnya.
"Kita kan lebih mementingkan kepentingan nasional. Kami fokus ke kepentingan nasional arus barang lancar," tutur Riza. (ang/ang)