Harga BBM di daerah-daerah terpencil itu, misalnya di pedalaman Papua, bisa mencapai Rp 100.000/liter. Berkat BBM Satu Harga, sekarang jadi hanya Rp 6.450/liter untuk premium dan solar Rp 5.150/liter.
"Realisasi Program BBM Satu Harga sampai Semester I 2017 ini, kita sudah membangun di 21 titik dan ini berlokasi di daerah-daerah terluar seperti Sangihe Talaud di Pulau Morotai, Pulau Nias, dan Pulau Mentawai," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial, kepada detikFinance, Rabu (9/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program BBM Satu Harga memberikan keadilan pada penduduk di pelosok Indonesia, kini penduduk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) bisa menikmati BBM yang harganya sama dengan di Jawa dan wilayah Indonesia lainnya.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016. Permen ini mewajibkan Badan Usaha penyalur BBM untuk mendirikan penyalur di lokasi-lokasi yang belum terdapat penyalur jenis BBM tertentu dan khusus penugasan (premium dan solar), sehingga masyarakat dapat membeli BBM dengan harga jual eceran yang ditetapkan pemerintah.
Rencananya akan dibangun 150 lembaga penyalur di daerah 3 T hingga 2019 sebagai pelaksanaan BBM Satu Harga, 33 lokasi di antaranya berada di Papua dan Papua Barat.
"Daerah-daerah yang terisolir dan sulit merupakan target-target kita, dan target kita hingga akhir tahun 54 titik. Sampai 2019 kita akan membangun sebanyak 150 penyalur," tutupnya. (mca/dna)











































