Atasi Ketimpangan di RI, Gubernur Kalteng: Pindahkan Ibu Kota

Atasi Ketimpangan di RI, Gubernur Kalteng: Pindahkan Ibu Kota

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 10 Agu 2017 19:13 WIB
Foto: Noval/detikcom
Jakarta - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran menjadi salah satu pembicara dalam sesi diskusi terakhir dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2017 yang digelar di Gama Tower, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Dalam sesi diskusi yang dihadiri oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro tersebut, Sugianto menyebut bahwa masalah ketimpangan di Indonesia bisa diatasi dengan memindahkan pusat pemerintahan atau Ibu Kota dari Jakarta ke luar Jawa.

Hal tersebut kata dia didasari oleh adanya ketidakadilan yang selama ini dirasakan oleh Pemerintah Daerah dari Pemerintah Pusat dalam perhatian pembangunan yang membuat ekonomi hanya berjalan di Jawa saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin saran dan masukan, solusi ke depannya kepada Bapak/Ibu hadirin, supaya ketimpangan di Indonesia tidak ada, sudah waktunya kira-kira ibu kota negara kita pindah ke luar dari Pulau Jawa," kata mantan anggota DPR periode 2009-2014 tersebut yang kemudian disambut tepuk tangan oleh para peserta di ruangan.


Menurutnya, ketimpangan bisa dilihat dari porsi alokasi anggaran dari pusat ke Kalteng. Dengan luas 1,5 kali pulau Jawa, alokasi anggaran pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur di Kalteng sangat jauh di bawah pulau Jawa.

"Kami kaya sumber daya alam, tapi bukan kami yang menikmati. Kami menyuplai kebutuhan energi untuk pulau Jawa, tapi kami tidak mendapatkan imbal investasi pembangunan infrastruktur yang cukup," ujar Sugianto.

Namun demikian, ia menyerahkan persoalan pemindahan ibu kota ke pemerintah pusat. Bappenas sendiri saat ini masih mengkaji wacana tersebut.

"Kalau saya selaku Gubernur tidak meminta, tapi selaku wakil pemerintah pusat, saya siap. Bahkan kita sudah menyiapkan 300 sampai 500 ribu hektar lahan," pungkasnya. (eds/mkj)

Hide Ads