Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. Dengan kelebihan tersebut, pesawat ini juga lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter.
"Ini harganya murah US$ 6 juta, Twin Otter US$ 7-8 juta," kata Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo saat berbincang dengan detikFinance, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller.
"Kemudian produk ini pakai teknologi sudah available di pasar, bukan sesuatu yang susah didapat. Engine-nya sudah dipakai di mana-mana," kata Arie.
Pesawat N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat mendarat. Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot. (ara/ang)